Bersahabat dengan Stress (2)

Jumat, Oktober 24, 2008

Biasanya, orang yang stress itu selalu punya hobi baru: "pelampiasan".

Kenapa begitu? Itu karena sebenarnya pikirannya sedang "overcapacity".

Sederhananya begini, sekarang kita bayangkan saja pikiran manusia itu seperti "wadah" (bak mandi, ember,panci, atau apa saja). Karena bentuknya wadah maka fungsinya jelas, yaitu untuk mewadahi atau menyimpan segala sesuatu yang dimasukkan ke dalamnya. Uniknya, disadari atau tidak, wadah itu tanpa pernah putus setiap hari kita isi dengan segala macam, dan itu terjadi karena proses berpikir yang kita lakukan.

Isinya tentu saja sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Artinya, kalau biasa memikirkan mata kuliah, ya isinya mata kuliah. Kalau biasa memikirkan pacar, pasti isinya adalah romantisme bersama pujaan hati. Dan jika membiasakan diri dengan ibadaha, sudah barang tentu pikirannya dipenuhi dengan spiritualitas dan nilai-nilai ketuhanan. Dan hebatnya, pikiran kita punya "manajer" jempolan karena 'dia' tahu bagaimana cara mengelola, mengambil semua pikiran-pikiran yang masuk dan beraneka ragam itu, dan selanjutnya memberikan prioritas yang nanti keluar dalam bentuk tindakan, prinsip, dan reaksi fisik.

Nah, jika suatu ketika tiba-tiba pikiran kita tersedot ke satu masalah. Prioritasnya cuma satu dan repotnya ada embel-embel emosi negatif (misalnya ada marahnya, ada sedihnya, atau ada kecewanya). Akhirnya terjadilah stress. Kenapa? Karena inputnya lebih besar daripada kapasitas yang sesungguhnya. Ibaratnya pikiran seperti ketumpahan "air bah", bukan hanya sekedar "tetes" saja. Akibatnya "wadah" pikiran jadi penuh. Persis air yang menyentuh pinggiran ember. Mau tumpah.

Di saat itulah secara alamiah dan manusiawi, orang stress digerakkan oleh pikiran bawah sadarnya untuk melampiaskan. Jika diibaratkan dengan ember tadi, maka prosesnya sama seperti memindahkan air dengan gayung ke tempat lain supaya airnya tidak tumpah dan terbuang percuma.

Nah, pertanyaannya ... DILAMPIASKAN KEMANA???DISALURKAN KEMANA???

Jawabannya sederhana:
Kalau bersahabat dengan stress maka "pelampiasannya" adalah hal-hal yang positif. Misalnya :

1. IBADAH, mendekatkan diri pada ALLAH SWT, TUHAN YME, mengadu kepadaNya dan menunjukkan kepasrahan bulat dan total

2. REKREASI, pergi ke tempat wisata atau tempat yang bisa bikin pikiran plong dan tenang. Gunakan suana nyaman dan segar di tempat tersebut untuk menenangkan pikiran dan merenggangkan otot-otot karena biasanya orang stress itu badannya kaku dan tegang.

Tapi ada juga yang tidak bersahabat dengan stress, ini biasanya yang negatif, misalnya:

1. NAFSU MAKAN MELONJAK, emosi negatif dilampiaskan ke makanan.

2. MENGERJAKAN YANG DILARANG, MELAWAN YANG MELARANG, karena emosi negatif biasanya membuat orang menjadi skeptis dengan apa yang muncul dari luar dirinya. Jadinya dilawan semua demi kepuasan diri sendiri.

3. CUEK DENGAN UKURAN BENAR-SALAH, UNTUNG-RUGI. Tidak lagi peduli bahaya dan rugi atas apa yang dilakukan. Dalam pikirannya hanya ada satu : melupakan masalah.

Dengan kata lain, PELAMPIASAN ITU PERLU. Nah, sekarang tinggal kita mau pilih yang mana???

(bersambung)


A. HARRIS M.
Therapist, Operational Manager & Web Guide DIAMOND IN YOU Malang
081 5681 5091
harislov@yahoo.com

0 komentar:

 
Modification and developing by AHM Inspired by Pannasmontata             Powered by    Blogger