Workshop Winning Attitude with Firewalk

Selasa, Maret 31, 2009

AGENDA WORKSHOP BULAN APRIL 2009
WINNING ATTITUDE WITH FIREWALK




--------------------------------------------------------------------------
Bootcamp, 18 - 19 April 2009, Hotel Royal Orchids Garden, Batu, Jawa Timur
--------------------------------------------------------------------------

Sukses yang sesungguhnya adalah sukses mencapai tujuan hidup setelah sukses mengatasi hambatan di masa lalu. Bagaimana bisa seperti itu? Temukan jawabannya dalam workshop 2 hari ini ...

MANFAAT

• Meningkatkan kepercayaan diri (karir, public speaking, marketing, dll)
• Mampu memotivasi diri dengan pemrograman bawah sadar
• Meningkatkan kualitas hubungan dengan orang-orang terdekat (di rumah & di kantor)
• Mampu membantu mengelola stress pada diri sendiri (di kantor & di rumah)
• Mampu menyelesaikan banyak masalah mental yang berhubungan dengan ketakutan (phobia/trauma), kemarahan (anger), kebiasaan (habit), dan kepercayaan-kepercayaan (belief) yang merugikan diri kita.
• Mampu untuk PANTANG MENYERAH dalam mengejar target dan tujuan yang telah ditetapkan.
• Mampu untuk PERCAYA bahwa kita mampu untuk mencapai GOAL yang kita inginkan.

SYLLABUS

• Introduction
Pendahuluan dan pengenalan program, fungsi & aplikasinya, termasuk kebutuhan dan nilai dasar para peserta.
• Mind Concept
Modul mengenai konsep berpikir manusia, dasar ilmiah Firewalk, dan Neo-Psychology (NLP, Hypnotherapy, Psychocybernetics)
• Self Discovery
Modul mengenai “HOW TO” untuk mengenal nilai dasar (value) dan profil diri (sehingga mampu membangkitkan KEPERCAYAAN dari dalam).
• Activating “The Real YOU”
Modul mengenai teknik dan metode untuk MEMPENGARUHI secara “dalam” pada pikiran, serta menanamkan KEPERCAYAAN dan MOTIVASI dari dalam (inner belief & motivation).
• Self ReProgramming
Memasukkan NILAI baru dalam diri (MOTIVASI internal, PERCAYA DIRI, GOALS, Semangat, dll).

INVESTASI :

Rp. 3.000.000,- / orang
Special offer : Daftar 2 orang GRATIS 2 orang. (sebelum tanggal 7 April 2009)

FASILITAS :

• Akomodasi Hotel
• Professional Training Kit
• Handout / modul
• CD Training
• Sertifikat
• Souvenir Menarik
• Voucher Gratis Personal Therapy senilai Rp. 100.000,-

TRAINER :

Kirdi Putra, ST., CHI., CHt., NLP.
Master Hypnotherapy dari Hypnosis Training Institute of Indonesia (HTII) Jakarta


Baca selanjutnya......
Selasa, Desember 30, 2008

AGENDA WORKSHOP BULAN JANUARI 2008

SERIAL HYPNOSIS WORKSHOP ....




WORKSHOP BASIC HYPNOTHERAPY
Seni Komunikasi & Sugesti Untuk Mengendalikan Pikiran Bawah Sadar Manusia

Apa sebenarnya hypnosis?
Apa saja kegunaannya?
Apa perlunya buat mempelajari hypnosis?
Apa hipnotis itu berbahaya?


Adakah salah satu pertanyaan di atas menggelayuti pikiran kita begitu mendengar kata “hipnotis”/”hypnosis”? Kalau iya, maka pertanyaan selanjutnya adalah: “lalu apa yang harus saya lakukan?”

Workshop Basic Hypnotherapy adalah jawabannya. Program ini adalah workshop sesi pertama atau level pertama (dasar) dari seluruh seri workshop hypnotherapy yang ada. Tujuannya membantu memberikan jawaban dari seluruh pertanyaan di atas.

Bahkan tidak hanya sekedar itu saja, dalam workshop ini juga peserta akan mendapatkan hal-hal lain yang lebih berharga, seperti :

1. Pengembangan diri (motivasi, kepercayaan diri, keberanian, dll.)
2. Peningkatan prestasi (karir, pendidikan, bisnis, dll.)
3. Menghentikan kebiasaan buruk (rokok, gamemaniac, dll.)
4. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan mempengaruhi orang lain

Yang pasti, hypnosis BISA DIPELAJARI oleh semua orang dan BANYAK KEGUNAANNYA, serta 100% bebas dari berbagai unsur MAGIC dan MISTIC.

Keuntungan yang diperoleh :

1. MAMPU membangun kepercayaan diri
2. MAMPU meraih prestasi di segala sektor (sekolah, kantor, bisnis, olahraga)
3. MAMPU meningkatkan fokus dan konsentrasi diri
4. MAMPU mencapai semua keinginan dan cita-cita
5. MAMPU berkomunikasi dengan lebih efektif dengan orang-orang di sekitar
6. MAMPU membantu orang-orang yang anda cintai untuk mengatasi stress ringan dan kebiasaan buruk, mengurangi rasa sakit, berhenti merokok, dll.

Pelaksanaan :
Sabtu, 17 Januari 2009

Durasi :
8 (delapan) Jam

Tempat :
Hotel Gajahmada Malang

------



WORKSHOP ADVANCE HYPNOTHERAPY
Seni Penyembuhan Melalui Kekuatan Pikiran Bawah Sadar


“Anak saya, Dani, sekarang sudah bisa mengendalikan diri dan lebih sabar. Padahal sebelumnya dia mudah sekali marah-marah.”
(Ibu Firsa, rumah tangga)

“Setelah menjalani therapy 3 kali, saya menjadi lebih bersemangat, sebelumnya saya malas belajar tanpa sebab yang saya ketahui.” (Mahda, pelajar SMA)

“Sekarang ini waktu hubungan suami-istri saya lebih nyaman, sebelumnya saya sangat takut hamil dan melahirkan. Akibatnya mengganggu hubungan dengan suami saya.” (Ibu Retno, ibu rumah tangga)

“Sebelum therapy saya seorang yang pemalu dan selalu pesimis, saat ini saya lebih menikmati hidup dan lebih percaya diri.” (Bpk. Denny, karyawan swasta)


Setiap kita pasti punya sesuatu yang membahagiakan. Entah itu tempat, peristiwa, sampai orang-orang yang menjadi sumber kebahagiaan. Pertanyaannya, lebih bahagiakah kita jika mampu membantu mengatasi masalah orang-orang yang kita cintai? Bagaimana jika seandainya kalimat-kalimat di atas meluncur dari mulut mereka? Inginkah kita mengerti cara membahagiakan mereka?

Workshop Advance Hypnotherapy adalah solusi yang tepat. Selain sebagai kelanjutan dari workshop tingkat dasar, dalam workshop ini membantu peserta meningkatkan keterampilan komunikasi yang sempurna serta kepiawaian melakukan terapi penyembuhan dengan menggunakan hypnosis. Materi yang diberikan adalah hasil pengembangan dari level dasar yang diperkaya dengan teknik-teknik tambahan yang lebih efektif.

Keuntungan yang diperoleh :

1. MAMPU mencapai kemandirian dalam penyembuhan dan penyelesaian masalah.
2. MAMPU membantu mengatasi masalah dan menyembuhkan orang-orang yang dicintai.
3. MAMPU meningkatkan potensi diri hingga batas maksimal.
4. MAMPU membentuk karakter positif yang disenangi dan dibutuhkan orang lain.
5. MAMPU berkomunikasi secara efektif dan tepat sasaran.

Pelaksanaan :
Minggu, 18 Januari 2009

Durasi :
8 (delapan) Jam

Tempat :
Hotel Gajahmada Malang

SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA ....

Baca selanjutnya......

A New Career, A Full Time Mom

Senin, November 17, 2008

"Saya baru saja melahirkan anak kedua saya sebulan yang lalu. Anak pertama saya berumur 5 tahun sekarang. Saat ini saya masih terdaftar sebagai karyawan di salah satu instansi swasta. Saya terpikir untuk mendedikasikan waktu saya sepenuhnya bagi kedua anak saya, sebagai ibu rumah tangga."

"Apakah saya sanggup menjadi ibu rumah tangga yang baik, mengingat kebiasaan saya untuk bekerja dengan segala kesibukannya?Apa ya yang akan saya lakukan di rumah?"

Sebelumnya, saya mengucapkan selamat untuk ibu yang baru saja memutuskan untuk pindah ke tempat kerja dan posisi pekerjaan yang baru. Pekerjaan baru? Ya, dari full time employee, menjadi full time mom. Kalau dulu punya ”bos” di kantor, ya, sekarang juga masih punya ”bos” di rumah.. ya siapa lagi kalau bukan si kecil. Bukan suami? Lha, yang namanya kegiatan parenting kan pekerjaan berdua, bukan sekedar tanggung jawab dari istri atau ibu saja bukan? Lha wong buatnya aja berdua kan? Jadi masing-masing punya andil dalam membentuk anak dalam perkembangan dan pertumbuhannya, masuk akal kan? Kegiatan parenting menjadi kegiatan yang indah ketika kita

Untuk menjalani karir baru ibu sebagai seorang ibu rumah tangga full time, sebenarnya sama saja seperti yang kita lakukan ketika kita pindah ke sebuah tempat pekerjaan baru, dengan posisi baru, dengan pekerjaan (job desc) yang juga baru. Karir baru yang menjadi pilihan ibu ini benar-benar dapat dipandang sebagai sebuah karir baru.


Kok bisa disebut karir baru?

Lho, coba kita lihat, sebuah pekerjaan memiliki beberapa faktor.

1. Faktor tanggung jawab. Di kantor kita punya tanggung jawab pekerjaan yang diberikan oleh atasan kita untuk kita kerjakan/ selesaikan. Di rumah kita juga punya tanggung jawab pekerjaan sehari hari, dari mengurus anak sampai mengatur berbagai urusan rumah tangga (mengkoordinasikan para pembantu, kalau kita punya pembantu, bukankah ini pekerjaan untuk manager/ supervisor?)

2. Faktor disiplin. Di kantor kita punya disiplin waktu, entah waktu untuk hadir di kantor maupun pulang dari kantor, atau waktu untuk menyelesaikan tenggat pekerjaan kita (deadline). Di rumah kita juga harus disiplin terhadap diri kita, untuk mengurusi anak (waktu makan, waktu tidur, waktu bermain, dll), juga membagi waktu untuk keperluan rumah tangga lainnya.

3. Faktor investasi. Di kantor selain kita bekerja untuk mencari sesuap nasi (dan sepiring berlian?), kita sebenarnya juga sedang berinvestasi. Maksudnya? Bukankah kita sebenarnya sedang menginvestasikan waktu kita untuk belajar banyak hal-hal yang baru? Bukan sekedar rutinitas atau ketrampilan kita di kantor (yang berhubungan dengan pekerjaan utama kita), tetapi kita juga sedang berinvestasi untuk saling berhubungan antar teman, atasan-bawahan, vendor-klien, dll yang kita tidak dapatkan di bangku sekolah. Banyak sekali investasi yang sedang kita lakukan di kantor. Di rumah? Wah, luar biasa, kita sedang berinvestasi untuk belajar menghadapi anak, menghadapi pasangan kita, menghadapi berbagai kesulitan-kesulitan dan tantangan-tantangan baru. Investasi yang akan berbuah nantinya (ketika anak kita bertumbuh dan berkembang, ketika usia pernikahan kita mulai bertambah, dll).

4. Faktor remunerasi (bayaran). Di kantor selain kita belajar dan mencari pengalaman, tidak bisa disangkal, kita tetap membutuhkan uang untuk kita hidup kan? Nah, setelah kita bekerja, menjalankan semua tanggung jawab kita, maka biasanya di akhir bulan, rekening kita bertambah. Waktunya gajian, ini yang biasanya ditunggu-tunggu kan? Di rumah? Wah, ini luar biasa juga.. waktu gajiannya adalah ketika anak kita mulai belajar berjalan, ketika anak kita mampu mengatakan ”mama” atau ”papa” untuk pertama kalinya, atau ketika anak kita bercerita pada kita mengenai betapa bangganya ia di sekolah menceritakan ”mama” dan ”papa” nya. Masih belum cukup? Tunggu sampai ia beranjak dewasa, dan lulus dari sekolahnya dengan nilai yang membanggakan, tunggu sampai ia datang ke kita dan memperkenalkan ”calonnya” kelak. Kira-kira, bagaimana ya perasaan kita saat itu?

Jadi, jawaban untuk pertanyaan diatas adalah, ya, ibu bisa menjadi ibu rumah tangga yang baik. Caranya? Cukup dengan berpikir bahwa ini adalah karir yang baru, seperti halnya bekerja di kantor yang lama, sekarang, kantornya di rumah. Mudah kan?

Apa yang akan dilakukan di rumah?

Aduh, banyak sekali, ketika kita pindah kerjaan, bukankah kita juga masuk dan bekerja di tempat baru itu sambil belajar menyesuaikan diri? Nah, sama saja kan. Jadi? Putuskan, dan jalani dulu..

Bagaimana caranya saya membiasakan diri dengan hal-hal baru yang akan saya hadapi nantinya sebagai full time mom?

Ada pepatah, asa bisa karena biasa.. yang artinya? Segala hal itu lama kelamaan akan menjadi hal yang mudah dan biasa untuk kita kalau saja kita mau melatihnya, menjalaninya, dan semua itu berawal dari kemauan untuk memulainya.

Untuk pertanyaan ini, bagaimana cara membiasakan diri, banyak sekali jawaban yang muncul ketika ibu telah mulai menjalani karir baru ini. Banyak sekali orang yang menunggu jawaban muncul terlebih dahulu, baru memulai sesuatu berdasarkan jawaban itu. Bukan berarti hal ini salah, bahkan jika dilihat dari beberapa sudut pandang, justru ini jawaban yang dapat diandalkan. Kita sekedar ingin melihat dari sudut pandang yang berbeda.

Coba bayangkan, kalau kita memberanikan diri kita untuk melakukan apa yang sudah menjadi pilihan kita, yaitu dalam kasus ini, keluar dari pekerjaan saat ini, dan menjadi seorang ibu rumah tangga sepenuhnya. Maka, yang akan kita alami adalah beberapa keterkejutan-keterkejutan dan ketidaksiapan-ketidaksiapan kecil.

Seperti apa?

Seperti, hal-hal mengenai parenting, hubungan dengan anak yang sebelumnya kita tidak ketahui, bagaimana cara dia belajar, bagaimana kita terkejut atas pilihan kata-kata barunya (yang mungkin cukup ”mengejutkan” dan bisa membuat telinga kita memerah, dll), terkejut karena tindakan-tindakannya yang bisa membahayakan dirinya. Wah, banyak sekali.

Ini semua kita alami ketika kita sudah berpindah karir ke ibu rumah tangga sepenuhnya. Ketika kita sudah memutuskan untuk berkomitmen pada karir baru ini, maka segala halangan dan kesulitan itu, kita bisa lihat sebagai faktor investasi.

Investasi?

Ya, ketika kita bisa melalui semuanya, maka hasil yang akan kita peroleh nanti dikemudian hari, benar-benar layak untuk kita jalani sekarang.

Jadi caranya membiasakan diri? Masuk dulu ke karir yang baru ini, cara menyusul.

Kalau melakukan kesalahan?

Tidak ada tindakan yang benar kalau kita tidak pernah belajar dari kesalahan. Bukankah kesalahan tidak untuk ditakuti? Tapi di pelajari, dan menghasilkan sesuatu yang lebih benar? Lakukan segala sesuatu dengan tujuan yang benar, tetapi, tidak usah takut melakukan kesalahan. Bukankah Tuhan tidak akan memberikan kita ”ujian” yang tidak sanggup kita jalani? Bukankah kesalahan pasti punya solusi untuk mem”benar”kan kembali?

Jadi? Selamat menjalani karir yang baru...

Kirdi Putra, CHI, CHt.
Professional Personal Coach
(Professional Hypnotherapy, NLP, Spiritual Enhancement Program, etc)
Hypnosis Training Institute of Indonesia (HTII)


Baca selanjutnya......

BE CREATIVE!

Jumat, November 07, 2008

BE CREATIVE!
workshop 1 hari untuk membangkitkan kreativitas dalam menghadapi kompetisi dan resesi global

Kerjasama :
DIAMOND IN YOU Malang
dan
HYPNOSIS TRAINING INSTITUTE OF INDONESIA




















Dunia semakin modern, dan perkembangan kemajuan teknologi semakin cepat dari waktu ke waktu. Ingatkah kita, bahwa pernah dalam suatu masa kehidupan kita, waktu rasanya berjalan lambat, dan kini, sepertinya 24 jam dalam sehari masih saja kurang untuk menyelesaikan berbagai hal. Sepertinya, waktu selalu kita rasa kurang, karena segala sesuatu saat ini berjalan dengan sangat cepat.

Kita memang tidak mampu mengubah jumlah waktu dalam satu hari, dalam kehidupan kita, tetapi kita mampu untuk mengatur apa yang kita jadikan prioritas dalam diri kita. Dalam keadaan dunia yang sedang mengalami kompetisi yang keras ditambah dengan resesi global, maka muncul beberapa pertanyaan yang menggelitik..

Bagaimana cara untuk bisa tetap survive (bertahan hidup) dan bahkan terus berkembang?
Bagaimana cara untuk bisa tetap eksis di dunia bisnis yang sedang digeluti?
Bagaimana cara untuk bisa tetap tidak terhambat faktor-faktor luar (resesi, kompetisi, dll)?

Dasar dari segalanya, kita butuh menggali kreativitas yang kita miliki…

Kreativitas adalah andalan atau hal utama untuk bisa survive (bertahan hidup) dan bahkan untuk terus berkembang di dalam iklim Krisis dan Resesi Global yang datang dan pergi tanpa titik akhir. Pendidikan di tingkat formal dan non formal yang bertujuan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang siap berkompetisi secara global, kenyataanya seringkali belum maksimal.

Berbagai pelatihan, kursus atau workshop menjadi pilihan untuk menambah skill dan pengetahuan serta menambah ijazah pendukung masuk di dunia kerja. Tetapi, ada sebuah pertanyaan yang tidak kalah pentingnya..

Apakah sebuah KREATIVITAS itu bisa diajarkan? Bisa dipelajari?
Apakah sebuah KREATIVITAS itu bukanlah bakat pada diri seseorang?

"Kita semua memiliki kemampuan kreatif yang mengagumkan. Dan benar kreatifitas bisa diajarkan dan dipelajari”
John Kao, Pengarang Buku
“Jamming: The Art and Discipline in Bussiness Creativity”, (1996)


Sebuah deretan kata-kata yang jelas menggambarkan bahwa untuk memiliki ketrampilan, bakat, dan kemampuan kreatif bukanlah hal yang tidak mungkin dipelajari. Bahkan, dengen beberapa proses kehidupan tertentu, seseorang mampu “memaksa” dirinya untuk bisa kreatif dan menghasilkan karya-karya yang luar biasa.

Seseorang yang “kreatif”, juga tidak secara otomatis mampu membuatnya produktif, dalam menghasilkan karya-karya kreatif yang bisa dinikmati oleh banyak orang. Orang itu bisa memilih tidak melakukan tindakan (action) apapun, sehingga disini dapat dilihat bahwa faktor dorongan atau motivasi sangatlah penting.

Creativity = Knowledge + Motivation

Madhukar Shukla, pengarang buku “The Creative Muse: Story of Creativity and Innovation” menekankan bahwa "Beda antara orang kreatif dan yang tidak hanyalah pada kemampuan orang kreatif dalam menyingkirkan penghalang kemampuan kreatifitasnya". Jadi, sekali lagi, diperlukan sebuah motivasi yang kuat untuk menggali potensi kreatif dalam diri kita.

Ketika kita juga mengalami “kekurangan” (shortage) data dan pengetahuan di dalam pikiran kita, maka kreatifitas yang dibangkitkan juga mengalami keterbatasan, dimana kombinasi pilihan yang kita punya juga terbatas. Maka, dapat disimpulkan bahwa bahan bakar kreativitas adalah gabungan dari pengetahuan (hikmah) dan dorongan (motivasi) untuk menghasilkan sebuah tindakan (action).

Ada beberapa pertanyaan penting yang kemudian muncul,

Kreativitas seperti apa yang mampu bertahan dalam kompetisi dan resesi Global?
Bagaimana caranya untuk bisa membangkitkan potensi kreatif dalam diri kita?
Apa yang harus dilakukan untuk mengubah kreativitas menjadi tindakan (action)?

Jawabannya sederhana..

Kini HADIR!!!

Sebuah workshop yang menghadirkan para praktisi dan expert, keberhasilan kreativitas untuk menghasilkan karya-karya besar, dan tetap mampu bertahan bahkan berkembang dengan sangat luar biasa.

Dengan berdasarkan pengalaman kehidupan, serta berbagai deretan karya-karya besar, yang tidak hanya berskala nasional, tetapi juga internasional, kami menghadirkan Helmi Yahya untuk berbagi rahasia keberhasilan kreativitasnya.

Dipandu oleh seorang maestro Neo-Psychology, dengan pengalaman therapy dan coach selama bertahun-tahun dengan skala nasional, yang akan membuka tabir, mengaktifkan “simpul-simpul syaraf” kreatif dalam pikiran kita.

Keduanya bergabung, untuk memberikan rahasianya, berupa teori, praktek, dan pengalaman. Sebuah gabungan workshop yang LUAR BIASA, hanya dihadirkan untuk anda.

PELAKSANAAN

Lokasi : Inhouse
Waktu : disesuaikan
Durasi : 5 – 6 jam
Segmen : Korporasi, organisasi, komunitas, instansi, dll.

PEMBICARA

Helmi Yahya
Presenter & MC, Public Speaker, Bintang Iklan, Penulis, CEO Triwarsana Production dan EO

Helmy Yahya adalah salah satu pembawa acara atau presenter terkenal di Indonesia. Selain itu dia dikenal sebagai Raja Kuis Indonesia setelah Ani Sumadi karena banyak menelurkan baik kuis-kuis lokal rancangannya sendiri bersama tim-nya dan juga kuis-kuis adaptasi dari luar negeri yang ditayangkan di televisi-televisi Indonesia. Selain itu beberapa reality show dan acara-acara live televisi lainnya pun dia kelola dengan profesional. Helmy Yahya adalah adik kandung dari Tantowi Yahya yang juga presenter terkenal di Indonesia.

Kirdi Putra, CHt, CHI, NLP
Trainer, Personal Coach, Penulis, Narasumber Media, CEO Hypnosis Training Institute of Indonesia

Kirdi Putra adalah seorang putra bangsa dengan berbagai pengalaman dan wawasan mengenai dunia pelatihan motivasi, bisnis, dan pemberdayaan diri yang sangat luas. Seorang expert dan master trainer nasional yang aktif dalam berbagai macam pelatihan aplikasi Neo-Psychology (Hypnotherapy, NLP, Psychocybernetic) sejak tahun 2001. Tahun 2006 lalu termasuk dalam deretan master trainer terbaik di hypnotherapy dan aplikasinya. Ia juga memiliki sertifikasi instruktur hypnotherapy & NLP yang berstandard internasional. Saat ini aktif sebagai narasumber di beberapa media di Jakarta (cetak, radio, TV).

Baca selanjutnya......

Bersahabat dengan Stress (2)

Jumat, Oktober 24, 2008

Biasanya, orang yang stress itu selalu punya hobi baru: "pelampiasan".

Kenapa begitu? Itu karena sebenarnya pikirannya sedang "overcapacity".

Sederhananya begini, sekarang kita bayangkan saja pikiran manusia itu seperti "wadah" (bak mandi, ember,panci, atau apa saja). Karena bentuknya wadah maka fungsinya jelas, yaitu untuk mewadahi atau menyimpan segala sesuatu yang dimasukkan ke dalamnya. Uniknya, disadari atau tidak, wadah itu tanpa pernah putus setiap hari kita isi dengan segala macam, dan itu terjadi karena proses berpikir yang kita lakukan.

Isinya tentu saja sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Artinya, kalau biasa memikirkan mata kuliah, ya isinya mata kuliah. Kalau biasa memikirkan pacar, pasti isinya adalah romantisme bersama pujaan hati. Dan jika membiasakan diri dengan ibadaha, sudah barang tentu pikirannya dipenuhi dengan spiritualitas dan nilai-nilai ketuhanan. Dan hebatnya, pikiran kita punya "manajer" jempolan karena 'dia' tahu bagaimana cara mengelola, mengambil semua pikiran-pikiran yang masuk dan beraneka ragam itu, dan selanjutnya memberikan prioritas yang nanti keluar dalam bentuk tindakan, prinsip, dan reaksi fisik.

Nah, jika suatu ketika tiba-tiba pikiran kita tersedot ke satu masalah. Prioritasnya cuma satu dan repotnya ada embel-embel emosi negatif (misalnya ada marahnya, ada sedihnya, atau ada kecewanya). Akhirnya terjadilah stress. Kenapa? Karena inputnya lebih besar daripada kapasitas yang sesungguhnya. Ibaratnya pikiran seperti ketumpahan "air bah", bukan hanya sekedar "tetes" saja. Akibatnya "wadah" pikiran jadi penuh. Persis air yang menyentuh pinggiran ember. Mau tumpah.

Di saat itulah secara alamiah dan manusiawi, orang stress digerakkan oleh pikiran bawah sadarnya untuk melampiaskan. Jika diibaratkan dengan ember tadi, maka prosesnya sama seperti memindahkan air dengan gayung ke tempat lain supaya airnya tidak tumpah dan terbuang percuma.

Nah, pertanyaannya ... DILAMPIASKAN KEMANA???DISALURKAN KEMANA???

Jawabannya sederhana:
Kalau bersahabat dengan stress maka "pelampiasannya" adalah hal-hal yang positif. Misalnya :

1. IBADAH, mendekatkan diri pada ALLAH SWT, TUHAN YME, mengadu kepadaNya dan menunjukkan kepasrahan bulat dan total

2. REKREASI, pergi ke tempat wisata atau tempat yang bisa bikin pikiran plong dan tenang. Gunakan suana nyaman dan segar di tempat tersebut untuk menenangkan pikiran dan merenggangkan otot-otot karena biasanya orang stress itu badannya kaku dan tegang.

Tapi ada juga yang tidak bersahabat dengan stress, ini biasanya yang negatif, misalnya:

1. NAFSU MAKAN MELONJAK, emosi negatif dilampiaskan ke makanan.

2. MENGERJAKAN YANG DILARANG, MELAWAN YANG MELARANG, karena emosi negatif biasanya membuat orang menjadi skeptis dengan apa yang muncul dari luar dirinya. Jadinya dilawan semua demi kepuasan diri sendiri.

3. CUEK DENGAN UKURAN BENAR-SALAH, UNTUNG-RUGI. Tidak lagi peduli bahaya dan rugi atas apa yang dilakukan. Dalam pikirannya hanya ada satu : melupakan masalah.

Dengan kata lain, PELAMPIASAN ITU PERLU. Nah, sekarang tinggal kita mau pilih yang mana???

(bersambung)


A. HARRIS M.
Therapist, Operational Manager & Web Guide DIAMOND IN YOU Malang
081 5681 5091
harislov@yahoo.com

Baca selanjutnya......
 
Modification and developing by AHM Inspired by Pannasmontata             Powered by    Blogger