Bersahabat dengan Stress (1)

Selasa, Oktober 14, 2008

“Duh, aku lagi stress nih??”

“Yah, amit-amit deh, jangan sampai stress. Kalau nggak pengen jadi miring otaknya …”

Pernah dengar “umpatan” seperti itu? Atau pernah dapat “nasehat” dari orang lain begitu melihat ciri-ciri fisik mulai menunjukkan gejala stress??


Nah, pertanyaannya adalah : Benarkah stress adalah musuh manusia??? Benarkah stress harus dihindari??

Sebenarnya stress itu bukan dimusuhi! Juga bukan untuk dihindari. Stress itu sangatlah penting karena kita memang benar-benar butuh stress!! Bagaimana bisa???

Alur logikanya begini:

Stress yang berlebihan memang bikin “miring” otak. Maksudnya, stress yang overloaded di otak bisa membuat otak dan pikiran terdisorientasi dan mengakibatkan banyak kemungkinan-kemungkinan terjadinya perubahan perilaku dan cara berpikir. Nah, sebaliknya juga … (mungkin ini yang jarang diekspos) orang yang sama sekali tingkat stressnya rendah, maka hidupnya hambar, loyo, lesu, kurang darah, skeptis, gak pede, pokoknya yang lembek-lembek deh! Bagaimana tidak, orang yang hidup tanpa stress sama saja hidup tanpa tantangan, yang membuatnya dihantam kemalasan dan sangat mudah pesimis setiap melihat masalah.

Makanya, stress dibutuhkan sebagai daya dorong dan motivasi. Bayangkan dan rasakan saja, bagaimana hidup kalau tidak didorong? Jalannya pasti lambat atau bisa saja lambat laun terhenti sama sekali.

So, memang telah terjadi sedikit "salah kaprah". Lalu yang betul bagaimana??? Mari kita rumuskan sama-sama : STRESS ITU DIKELOLA, DIATUR TETAP BERTAHAN DI LEVEL MODERAT/SEDANG-SEDANG. MANUSIA PERLU ‘BERSAHABAT’ DENGAN STRESS.

Thus, Bagaimana caranya mengelola stress? Bagaimana pula kiat bersahabat dengan stress??

Tunggu saja serial berikutnya.

A. HARRIS M.
Therapist, Operational Manager & Web Guide DIAMOND IN YOU Malang
0815 568 15091
harislov@yahoo.com

0 komentar:

 
Modification and developing by AHM Inspired by Pannasmontata             Powered by    Blogger