Memulai dari 'Kupu-Kupu'

Senin, Desember 24, 2007


"Apa bisa saya sukses menjual sesuatu sedangkan saya tidak punya bakat?"
"Apa mungkin saya bisa mempengaruhi orang untuk membeli produk saya, sedangkan dia tidak membutuhkannya?"

Pertanyaan-pertanyaan di atas hanya sebagian kecil dari puluhan pertanyaan yang muncul di sela-sela kegiatan workshop HYPNOMARKETING yang diadakan oleh DIAMOND IN YOU Malang, Senin (17/12), bertempat di Hotel Montana Dua, Malang. Kedua pertanyaan di atas menunjukkan antusiasme para peserta selama mengikuti workshop yang dipandu oleh trainer HTII Jakarta yang tidak asing lagi dan terkenal handal dengan pancingan dan gaya motivasinya, Kirdi Putra,CHT.




Workshop ini diikuti oleh 19 peserta yang berasal dari beragam kalangan. Antara lain berasal dari tim marketing sebuah perusahaan percetakan, reservasi dan receptionist Hotel Purnama, Batu, serta beberapa peserta dari kalangan umum. Menariknya, Diamond in You Malang juga menyertakan para therapist-nya --yang berjumlah 5 orang-- dalam kegiatan ini. "Tujunnya, supaya para therapist juga dibekali dengan pengetahuan tentang marketing, jadi tidak melulu berkutat dengan terapi," ujar Leili AM, Direktur Utama DIAMOND IN YOU Malang.

Sebagian besar memberikan kesan yang menarik tentang workshop ini. Alasannya adalah karena kontennya tergolong baru dan membuat mereka 'ngeh' tentang banyak hal. Salah satunya adalah inspirasi "menjual". Memang dalam workshop ini seluruh peserta diajak untuk kembali melihat ke dirinya masing-masing tentang "apa yang sudah dilakukan" serta "tepatkah cara mereka menjual" selama ini. "Saya terus terang terinspirasi banyak hal selama mengikuti workshop ini, sampai-sampai saya berpikir jangan-jangan apa yang saya kerjakan selama ini bukan marketing,"ujar salah seorang peserta yang berprofesi sebagai marketing sales di sebuah perusahaan percetakan.

Meski tajuknya marketing, sebenarnya arah workshop ini cenderung multidimensi. Maksudnya, spirit yang didorong adalah potensi diri dalam segala hal dalam kehidupan dengan beragam peran dan tantangan. Bahkan sampai mendorong keluar karisma seseorang sehingga kebutuhannya bukan lagi sekedar mampu menjual. "Bayangkan dan rasakan saja, seseorang yang mampu mengaktualisasikan atau menunjukkan karismanya, maka hidupnya akan mudah. Apapun target hidupnya sangat mudah dicapai, even dia hanyalah seorang kepala rumah tangga. Apalagi jika adalah seorang sales marketing, tentu menjual produk perusahaannya menjadi perkara gampang," jelas Kirdi Putra.

Dan seperti lumrahnya workshop-worskhop yang diadakan oleh DIAMOND IN YOU, dalam workshop Hypnomarketing ini juga terdapat sesi praktik. Untuk mempraktikkan apa yang sudah disampaikan trainer, dalam sesi ini para peserta diminta menunjukkan kemampuan menjual produk berupa "kupu-kupu". Dengan bermodalkan petunjuk dan "modal 50 ribu rupiah"(untuk belanja peralatan penunjang), dalam simulasi ini seluruh peserta dituntut memproduksi kupu-kupu sebagus mungkin dan sebanyak mungkin. Produknya ini kemudian dijual kepada seorang pembeli (buyer) --yang diperankan oleh salah seorang fasilitator-- yang, dalam skenarionya, agak 'galak' dalam menilai hubungan antara kualitas dengan nilai produk. Siapa yang berhasil ditentukan dari siapa yang dapat menjual produknya dengan nilai paling tinggi. "Terserah, mau bagaimana caranya, yang penting titik tekannya adalah pandai membaca peluang dan kreatifitas," tegas trainer memberikan sedikit clue.

Apa yang terjadi? Lucu-lucu dan unik. Bermacam-macam tingkah dan polah para peserta muncul. Ada peserta yang ngotot ketika negosiasi harga meyakinkan buyer dengan segala cara dan bahasa,"Ini produk bagus pak, kenapa cuma diharga segitu, nanti anda pasti menyesal lho?". Buyer juga tak kalah ngototnya,"Maaf, pak. Kualitas produk anda masih rendah. Lagipula produk bapak tidak sesuai dengan spec (specification, red.) yang dibutuhkan."

Namun di antara semua itu, yang mungkin paling unik adalah tingkah seorang peserta yang terlihat cuma mondar-mandir, padahal di tangannya ia memegang kupu-kupunya. Saat sesi sharing setelah simulasi, ternyata ia punya pengakuan unik,"Nggak pede, pak. Habis saya lihat produk saya tidak lebih baik dibanding yang lain. Yang lain saja ditawari rendah, apalagi punya saya ini? Terus terang saya tidak 'tega' ditawari lebih murah!"

Nah lho!

0 komentar:

 
Modification and developing by AHM Inspired by Pannasmontata             Powered by    Blogger